Is It Me? Or It Just You?
Hai, kamu yang sedang terbang disana...
Kita bertemu, saling menyapa,
tersenyum, tertawa, Nampak raut kebahagiaan menghiasi. Walaupun itu tak selalu
terjadi dalam setiap pertemuan. Terkadang pula kita diam, larut dalam pikiran
masing masing, atau hanya saling menunggu satu sama lain untuk memulai
pembicaraan. Namun ketika amarah menguasai, badan sudah mulai saling berbeda
arah, pikiran sudah kalut tetapi kenapa hati masih saling mencari? Hati juga
yang mengakhiri pertengkaran, dengan segala kebesaran dan kesabarannya hati
yang awalnya naik pitam pun luluh juga, meskipun terkadang membutuhkan waktu
yang tidak sebentar.
Dari sisiku, ketika semua hal
sudah pada batasnya, yang akan kulakukan adalah menambah batasnya, dan tentu
saja mengurangi beban masalah sedikit demi sedikit. Semoga dengan bantuan waktu
semua hal dapat teratasi dan terobati. Aku akan tetap melangkah maju, bertahan
dengan segala keputusan yang telah aku ambil dan janji yang sudah terucap. Tak peduli
apapun rintangannya akan kucoba lalui, meskipun aku sendiri sadar, dengan
segala keterbatasanku sebagai manusia, dalam perjalanannya aku masi bisa ragu,
goyah bahkan mengeluh dengan semua beban yang ada, namun percayalah hal itu tak
akan pernah mengurangi sedikitpun keputusan yang sudah kupilih. Yakinlah, semua
yang telah kukatakan dan kulakukan telah kupikirkan matang matang, entah dari
baik buruknya ataupun resiko yang mungkin harus diambil, aku akan tetap
melakukannya.
Dari sisimu, mungkin yang akan
kutulis ini hanya persepsi dariku saja, namun kuharap ini sudah cukup untuk
mewakili apa yang kamu rasakan. Kamu, yang sedang menikmati waktu dan keadaan
ini, kamu juga yang sedang bingung dalam ketidakpastian ini, dan kamu juga yang
membatasi dirimu sendiri dari hal hal yang mungkin bisa menyelesaikan
permasalahanmu. Apa yang sebenarnya kamu rasakan? Apa yang sebenarnya kamu
inginkan? Kenapa kamu melakukan hal ini? Kenapa kamu melakukan hal itu? Ya,
itulah yang sedang kurasakan darimu, hanya pertanyaan pertanyaan nonsense yang
berputar tanpa henti sebelum jawaban itu keluar dari mulutmu, walaupun aku
sendiri tak kan pernah tahu apakah selalu kebenaran yang keluar dari itu.
Untuk menutup sajian kali ini,
hanya ini yang bisa aku katakan. Jawaban dari judul bacaan hina ini, “It Just
You”. Waktu memang selalu membuat kita berputar, mungkin dulu jawabannya ada di
aku, namun sekarang semua kembali kepadamu. Semoga dengan ini keraguanmu
terhadapku mampu memudar dengan sendirinya, dan segala ketidakpastian akan
membuka jalan menuju kebenaran. Selesaikanlah gejolak yang ada pada dirimu,
untukku, jawabannya masi sama. Semoga engkau mengerti. Have a Nice Day there, you, the one maybe.
asik asik
BalasHapus