26 Februari 2017

Is It Me? Or It Just You?

Hai, kamu yang sedang terbang disana...
Kita bertemu, saling menyapa, tersenyum, tertawa, Nampak raut kebahagiaan menghiasi. Walaupun itu tak selalu terjadi dalam setiap pertemuan. Terkadang pula kita diam, larut dalam pikiran masing masing, atau hanya saling menunggu satu sama lain untuk memulai pembicaraan. Namun ketika amarah menguasai, badan sudah mulai saling berbeda arah, pikiran sudah kalut tetapi kenapa hati masih saling mencari? Hati juga yang mengakhiri pertengkaran, dengan segala kebesaran dan kesabarannya hati yang awalnya naik pitam pun luluh juga, meskipun terkadang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Dari sisiku, ketika semua hal sudah pada batasnya, yang akan kulakukan adalah menambah batasnya, dan tentu saja mengurangi beban masalah sedikit demi sedikit. Semoga dengan bantuan waktu semua hal dapat teratasi dan terobati. Aku akan tetap melangkah maju, bertahan dengan segala keputusan yang telah aku ambil dan janji yang sudah terucap. Tak peduli apapun rintangannya akan kucoba lalui, meskipun aku sendiri sadar, dengan segala keterbatasanku sebagai manusia, dalam perjalanannya aku masi bisa ragu, goyah bahkan mengeluh dengan semua beban yang ada, namun percayalah hal itu tak akan pernah mengurangi sedikitpun keputusan yang sudah kupilih. Yakinlah, semua yang telah kukatakan dan kulakukan telah kupikirkan matang matang, entah dari baik buruknya ataupun resiko yang mungkin harus diambil, aku akan tetap melakukannya.

Dari sisimu, mungkin yang akan kutulis ini hanya persepsi dariku saja, namun kuharap ini sudah cukup untuk mewakili apa yang kamu rasakan. Kamu, yang sedang menikmati waktu dan keadaan ini, kamu juga yang sedang bingung dalam ketidakpastian ini, dan kamu juga yang membatasi dirimu sendiri dari hal hal yang mungkin bisa menyelesaikan permasalahanmu. Apa yang sebenarnya kamu rasakan? Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kenapa kamu melakukan hal ini? Kenapa kamu melakukan hal itu? Ya, itulah yang sedang kurasakan darimu, hanya pertanyaan pertanyaan nonsense yang berputar tanpa henti sebelum jawaban itu keluar dari mulutmu, walaupun aku sendiri tak kan pernah tahu apakah selalu kebenaran yang keluar dari itu.


Untuk menutup sajian kali ini, hanya ini yang bisa aku katakan. Jawaban dari judul bacaan hina ini, “It Just You”. Waktu memang selalu membuat kita berputar, mungkin dulu jawabannya ada di aku, namun sekarang semua kembali kepadamu. Semoga dengan ini keraguanmu terhadapku mampu memudar dengan sendirinya, dan segala ketidakpastian akan membuka jalan menuju kebenaran. Selesaikanlah gejolak yang ada pada dirimu, untukku, jawabannya masi sama. Semoga engkau mengerti. Have a Nice Day there, you, the one maybe.

1 komentar: