On the Verge of Dusk
Senja,
Aku hidup dibatas senja. Menikmati lalu lalang manusia yang
beranjak dari tempatnya. Melihat raut wajah yang sudah lelah, terkadang
diwarnai sedikit kegembiraan, kelegaan atau bahkan kenyamanan. Namun dibalik
semua itu, tiada kata yang pernah terucap. Hanya gambaran emosi yang seakan meluap
dari lekuk tubuh mereka.
Senja,
Pertemuan antara siang dan malam. Dimana matahari dan bulan
saling menyapa. Tertawa terbahak bahak dalam alunan warna lembut dengan desir angin
semilir yang mengantar. Mereka saling bertukar cerita, mengantar satu sama lain
untuk melihat betapa bodohnya insan manusia. Berlalu lalang tanpa kata dan
berjalan lurus tanpa melihat sekelilingnya.
Senja,
Tempat pilihan berada. Senja selalu berhasil mengantar insan
manusia untuk terjun jauh ke dalam pikirannya. Melayang layang dalam pelukan
awan mimpi mimpi kosong. Seakan memberi secercah harapan dengan pulangan yang
tak pernah dibayangkan sebelumnya. Ia akan selalu membawamu menari indah
diantara dua pilihan, diiringi alunan waktu yang tak pernah bisa berhenti,
maupun kembali.
Senja,
Datanglah padaku wahai senja. Semarakkan pikiran yang sedang
kosong ini, isilah dengan bunga bunga indah karanganmu. Berilah aku akar untuk
kupegang erat. Sekalipun aku terjatuh, aku tak akan pernah menyalahkanmu. Akan selalu
kunikmati jalan yang telah kupilih, dibatas ambang senja.
"Only Fools Rush In"
-unknown
0 komentar: