"Little light hope, enlighten you even in the darkest time"
One After Another
"Kuberjalan pelan
melewati rerumputan
Kulihat sekelilingku,
hanya ada aku, desir angin dan nyanyian belalang
Tak terasa peluh
mulai menetes
Tiba tiba cahaya
mulai berdatangan
Mendung sudah hilang
rupanya
Titik titik cahaya
seakan menari disekitarku
Memanjakan mata dan
hati yang sudah tak tentu arah
Lalu tiba tiba
setitik cahaya mendekat
Ia tampak berbeda
Dengan hangat
menyentuh hati ini
Serentak aku terkejut
Otak ini mulai
memerintahkan tangan untuk meraih cahaya itu
Namun hati
melarangnya
Hati ini takut
Hati ini lebih
memilih melihat dan menikmati cahaya itu
Ia takut jika cahaya
itu akan hilang
Namun otak berkilah
Sudah banyak cahaya
yang menari nari indah
Tak bolehkah ia
menyimpan satu?
Namun malam tak
peduli
Ia tetap berlalu
meninggalkanku yang tak berdaya dihimpit hati dan otak yang terus beradu"
|
0 komentar: