18 Desember 2016

One After Another

"Little light hope, enlighten you even in the darkest time"

One After Another

 

 "Kuberjalan pelan melewati rerumputan

Kulihat sekelilingku, hanya ada aku, desir angin dan nyanyian belalang

Tak terasa peluh mulai menetes

Tiba tiba cahaya mulai berdatangan

Mendung sudah hilang rupanya

Titik titik cahaya seakan menari disekitarku

Memanjakan mata dan hati yang sudah tak tentu arah

Lalu tiba tiba setitik cahaya mendekat

Ia tampak berbeda

Dengan hangat menyentuh hati ini

Serentak aku terkejut

Otak ini mulai memerintahkan tangan untuk meraih cahaya itu

Namun hati melarangnya

Hati ini takut

Hati ini lebih memilih melihat dan menikmati cahaya itu

Ia takut jika cahaya itu akan hilang

Namun otak berkilah

Sudah banyak cahaya yang menari nari indah

Tak bolehkah ia menyimpan satu?

Namun malam tak peduli

Ia tetap berlalu meninggalkanku yang tak berdaya dihimpit hati dan otak yang terus beradu"

0 komentar: